Produktivitas
merupakan masalah yang telah menjadi perhatian oleh berbagai pihak, seperti
instansi pemerintah, perhimpunan pengusaha dan serikat pekerja serta lembaga
sosial lainnya. Produktivitas pada dasarnya sangat kompleks dan karena
melibatkan konsep baik teknis maupun manajerial. Oleh karena itu, membahas
masalah produktivitas di semua tingkatan adalah secara umum, karena menyangkut
hubungan langsung antara produktivitas dan standar hidup manusia. Maka semakin
berbeda tujuan dari individu, lembaga dan institusi, maka semakin berbeda pula
dalam pendefinisian tentang produktivitas.
Konsep
produktivitas juga terkait dengan kualitas (output, input dan proses itu
sendiri). Sebuah elemen kunci penting yaitu berkaitan dengan kualitas tenaga
kerja, manajemen dan Kondisi kerja dan secara umum telah diakui bahwa
peningkatan kualitas hidup pekerja dan peningkatan produktivitas cenderung
berjalan seiring.
Produktivitas
dapat dianggap sebagai suatu ukuran yang komprehensif tentang bagaimana
organisasi dapat memenuhi kriteria berikut ini :
1.
Tujuan: Sejauh mana produktivitas dapat tercapai.
2.
Efisiensi: Seberapa efektif sumber daya yang digunakan yaitu dengan
melakukan hal yang benar (Doing things right).
3.
Efektivitas: Hal apa yang telah dicapai dibandingkan dengan apa yang
mungkin dicapai dengan melakukan hal yang benar (Doing the right things).
4.
Komparatif: Bagaimana kinerja produktivitas dicatat dari waktu ke waktu.
Sumber
produktivitas kerja adalah manusia sebagai tenaga kerja, baik secara individual
maupun secara kelompok, yang sepenuhnya terarah pada upaya mencari cara yang
memungkinkan manusia meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja, terutama
berkenaan dengan peningkatan kualitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Sumber
produktivitas kerja tersebut adalah:
1.
Penggunaan pikiran
Produktivitas
kerja dikatakan tinggi jika untuk memperoleh hasil yang maksimal dipergunakan
cara kerja yang paling mudah, dalam arti tidak memerlukan banyak pikiran yang
rumit dan sulit
2.
Penggunaan tenaga jasmani/fisik
Produktivitas
kerja dikatakan tinggi bilamana dalam mengerjakan sesuatu diperoleh hasil yang
jumlahnya terbanyak dan mutunya terbaik.
3.
Penggunaan waktu
Produktivitas
dari segi waktu, berkenaan dengan cepat atau lambatnya mencapai suatu hasil
dalam bekerja.
4.
Penggunaan ruangan
Suatu
pekerjaan dikatakan produktif bila menggunakan ruang yang luasnya wajar,
sehingga tidak memerlukan mobilitas yang jauh.
5.
Penggunaan material/bahan dan uang
Suatu
pekerjaan dikatakan produktif, jika penggunaan material/bahan baku dan
peralatan lainnya tidak terlalu banyak yang terbuang dan harganya tidak terlalu
mahal, tanpa mengurangi mutu hasil yang dicapai, dan pekerjaan tersebut dikatakan
hemat.
International
Labour Organization (ILO), mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana
maksud dari produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitunga antara jumlah
yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi
berlangsung, sumber- sumber itu berupa:
1. Tanah
2. Bahan baku dan
bahan pembantu
3. Pabrik,
mesin-mesin dan alat-alat
4.
Tenaga kerja manusia.
Prinsip-prinsip
produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
1. Apabila input
turun, output tetap maka produktivitas meningkat.
2. Apabila input
turun, output naik maka produktivitas meningkat.
3.
Apabila input tetap, output naik maka produktivitas naik
4. Apabila
input naik, output naik dimana jumlah kenaikan output lebih besar dari kenaikan
input.
5.
Apabila input turun, output turun dimana turunnya output lebih kecil dari
turunya input
faktor
yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:
a.
Pelatihan
Latihan
kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan ketrampilan dan cara-cara
yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja. Untuk itu, latihan kerja
diperlukan bukan saja sebagai pelengkapakan tetapi sekaligus untuk memberikan
dasar-dasar pengetahuan. Karena dengan latihan berarti para karyawan belajar
untuk mengerjakan sesuatu dengan benar-benar dan tepat, serta dapat memperkecil
atau meninggalkan kesalahan-kesalahanyang pernah dilakukan.
b.
Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan
mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi
perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik dan mental karyawan mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
c.
Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubunganantara
atasan dan bawahan akan memengaruhi kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Bagaimana pandangan atasan terhadap bawahan, sejauhmana bawahan diikutsertakan
dalam penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin- menjalin telah mampu
meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja. Dengan demikian jika
karyawan diperlakukan secara baik, maka karyawan tersebut akan berpartisipasi
dengan baik pula dalam proses produksi, sehingga akan berpengaruh pada tingkat
produktivitas kerja
Faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat disimpulkan menjadi dua golongan
yaitu:
a. Faktor yang ada
pada diri individu, yaitu umur, temperamen, keadaan fisik individu dan
motivasi.
b.
Faktor yang ada diluar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara, penerangan,
waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial dan
keluarga.
Sedangkan
faktor –faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu tinggi rendahnya
tingkat produktivitas karyawan tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut adalah:
1.
Adanya etos kerja yang merupakan sikap hidup yang bersedia bekerja keras demi
masa depan yang lebih baik, semangat untuk
mampu menolong
dirinya sendiri, berpola hidup sederhana, mampu bekerja sama dengan sesame
manusia dan mampu berfikir maju dan kreatif.
2. Mengembangkan
sikap hidup disiplin terhadap waktu dan dirinya sendiri dalam arti mampu
melaksanakan pengendalian terhadap peraturan, disiplin terhadap tugas dan
tanggung jawabnya sebagai manusia.
3.
Motivasi dan orientasi kemasa depan yang lebih baik, bekerja dengan produktif
oleh dorongan atau motivasi untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Faktor-faktor
yang menyebabkan turunnya produktivitas kerja antara lain:
1.
Menurunnya presensi
Menurunnya
tingkat presensi tanpa diketahui sebelumnya oleh pimpinan perusahaan dapat
mengganggu pelaksanaan program kerja, apabila sejumlah karyawan terlihat dalam
mata rantai tidak hadir, pekerjaan selanjutnya tidak akan dapat berlangsung.
Jika demikian perusahaan akan menanggung kerugian yang sesungguhnya dapat
dihindarkan dengan mencegah terjadinya penurunan presensi.
2.
Meningkatkan Labour Turnover (perpindahan buruh tinggi)
Apabila
karyawan tidak memperoleh kepuasan sebagaimana yang diharapkan maka akan
menunjukkan langkah awal dari keinginan karyawan yang bersangkutan untuk pindah
ke perusahaan lain yang diharapkan dapat memberikan fasilitas yang lebih baik,
dimana hal itu akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
3.
Meningkatnya kerusakan
Apabila
karyawan menunjukaan keengganan untuk melengkapi pekerjaan karena adanya suatu
ketimpangan antara harapan dan kenyataan, maka ketelitian dan rasa tanggung
jawab terhadap hasil kerja cenderung menurun, salah satu akibatnya adalah
sering terjadi kesalahan dalam melakukan pekerjaan yang akhirnya menyebabkan
kerusakan yang melebihi batas normal.
4.
Timbulnya kegelisahan, tuntutan dan pemogokan.
Faktor
yang sangat diingini oleh para pekerja tetap untuk meningkatkan produktivitas
kerja mereka, yakni:
1.
Pekerjaan yang menarik
Hal
ini dilakukan agar mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan. Jadi rasa
senang dengan suatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat penting dalam
meningkatkan mutu dari hasil produksi.
2.
Upah yang baik
Terpenuhinya
upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-tangguhkan oleh
para manajer/pimpinan, maka rasa kecukupan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik
bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa. Selain itu ia akan
merasa dibutuhkan oleh perusahaan, dan ia membutuhkan pekerjaan itu, sehingga
ada rasa timbale balik yang selaras.
3.
Keamana dan perlindungan dalam pekerjaan
Terpenuhinya
jaminan atas pekerjaan, maka dalam bekerja tidak aka nada lagi perasaan was-was
atau ragu-ragu.
4.
Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum, dan juga
tahu betpa sangat pentingnya pekerjaan dia, maka dalam mengerjakan
pekerjaannya, si pekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya.
5.
Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan
kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala pihak, baik
pada para pekerja, pimpinan ataupun pada hasil pekerjaanya.
6.
Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan perusahaan.
Membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masyarakat.
7.
Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Para
manajer hendaknya menanamkan rasa/sifat yang demikian terhadap bawahannya agar
perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan lebih baik.
8.
Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seorang
pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai pada urusan
pribadinya. Dengan demikian para pekerja merasakan bahwa dirinya diberi
perhatian besar oleh pimpinannya. Hal ini mendorong motivasi pekerja untuk
bekerja lebih giat lagi melalui pendekatan secara kekeluargaan atau dari hati
ke hati antara pimpinan dan bawahan.
9.
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan
pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan pekerja
terhadap perusahaan dimana dia bekerja.
10.
Disiplin kerja yang keras.
Dengan
demikian upaya dalam peningkatan produktivitas kerja perusahaan harus dimulai
dari produktivitas individu (karyawan) yang ada dalam perusahaan itu, dan hal
ini dapat dilakukan dengan cara memotivasi diri, melalui dorongan diri dalam
diri sendiri maupun dalam luar individu (eksternal). Dalam hal ini, karyawan
yang produktif tersbut mau menerima ide-ide atau saran-saran yang dianggap
lebih baik dari diri orang lain, dan dapat menggunakan waktu secara efektif dan
efisien dalam menyelesaikan semua tugas-tugasnya.
Produktivitas
kerja karyawan memiliki pengaruh pada tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Maka dari itu setiap perusahaan harus melakukan pengukuran pada
produktivitas kerja karyawan.
Pengukuran
produktivitas kerja perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.
Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan
Pengukuran
kuantitatif melibatkan perhitungan dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Hal
ini berkaitan dengan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan.
b.
Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan
Pengukuran
kualitatif keluaran (output) menceriminkan “tingkat kepuasan”, yaitu
seberapa baik penyelesaian dari suatu pekerjaan.
c.
Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang telah direncanakan
Pengukuran
ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang
menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.
Produktivitas
kerja sebagai suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja
dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tertentu dari
seorang tenaga kerja.
Pengukuran
produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat efektifitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu
hasil. Dalam usaha untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam
mencapai sesuatu hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan
kerja). Tingkat produktivitas kerja yang dapat diukur adalah:
1.
Penggunaan waktu
Penggunaan
waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan melalui:
a. Kecepatan waktu
kerja
b. Penghematan
waktu kerja
c. Kedisiplinan
waktu kerja
d. Tingkat
absesnsi
2.
Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang diinginkan
perusahaan.
Pengukuran
produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang
sangat berbeda, yaitu:
1. Perbandingan
–perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis
yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya
mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta peningkatannya.
2. Perbandingan
pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses)dengan lainnya.
3.
Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik,
sebab memuaskan perhatian pada sasaran/tujuan.
Produktivitas
kerja dapat digambarkan dengan rumusan sebagai berikut:
Produktivitas
Tenaga Kerja = Hasil Sebenarnya/Total Hari Kerja Sebelumnya
Keterangan:
1. Hasil sebenarnya
adalah hasil actual per periode tertentu
2.
Total hari kerja sebenarnya adalah merupakan hasil perkalian antara jumlah
karyawan pada suatu priode tertentu dengan hari kerja aktif dalam priode yang
bersangkutan.
Tujuan
diadakannnya pengukuran produktivitas adalah untuk membandingkan hasil:
1. Pertambahan
produksi dari waktu ke waktu
2. Pertambahan
pendapatan dari waktu ke waktu
3. Pertambahan
kesempatan kerja dari waktu ke waktu
4. Jumlah hasil
sendiri dengan orang lain
5.
Komponen prestasi sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain.
Pengukuran
produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui
produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Dengan adanya
pengukuran produktivitas dapat diketahui produktivitasnya menurun atau
meningkat untuk selanjutnya perusahaan menentukan kebijakan yang tepat apabila
produktivitasnya menurun maupun memberikan penghargaan apabila produktivitasnya
meningkat secara intensif.