Industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi
barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya. Dengan demikian, industri
merupakan bagiaan dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara
langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah sehingga menghasilkan barang
yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri
itu disebut dengan peridustrian.
Salah satu aktifitas dalam menciptakan kualitas agar sesuai standar adalah dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat, mempunyai tujuan dan tahapan yang jelas, serta memberikan inovasi dalam melakukan pencegahan dan penyelesaian masalah-masalah. Standar tentang sistem manajemen mutu yang diterapkan baik oleh hampir seluruh jenis usaha dan rumah sakit umum maupun rumah sakit swasta adalah ISO 9001:2008, dimana penerapannya mengedepankan pada pola proses bisnis yang terjadi dalam organisasi perusahaan, untuk meningkatkan mutu produk dan jasa/pelayanan sehingga mampu meningkatkan mutu dan kinerja organisasi secara berkesinambungan untuk memuaskan pelanggan. Sistem ISO 9001:2008 ini fokus pada efektivitas dan proses perbaikan yang berkelanjutan dengan menggunakan pola pikir PDCA (Plan-Do-Check-Act). Dimana dalam PDCA, setiap proses dilakukan dengan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat, serta tindakan perbaikan yang sesuai dengan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang terjadi di organisasi.
Salah satu aktifitas dalam menciptakan kualitas agar sesuai standar adalah dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat, mempunyai tujuan dan tahapan yang jelas, serta memberikan inovasi dalam melakukan pencegahan dan penyelesaian masalah-masalah. Standar tentang sistem manajemen mutu yang diterapkan baik oleh hampir seluruh jenis usaha dan rumah sakit umum maupun rumah sakit swasta adalah ISO 9001:2008, dimana penerapannya mengedepankan pada pola proses bisnis yang terjadi dalam organisasi perusahaan, untuk meningkatkan mutu produk dan jasa/pelayanan sehingga mampu meningkatkan mutu dan kinerja organisasi secara berkesinambungan untuk memuaskan pelanggan. Sistem ISO 9001:2008 ini fokus pada efektivitas dan proses perbaikan yang berkelanjutan dengan menggunakan pola pikir PDCA (Plan-Do-Check-Act). Dimana dalam PDCA, setiap proses dilakukan dengan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat, serta tindakan perbaikan yang sesuai dengan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang terjadi di organisasi.
Kunci kesuksesan sistem PDCA
adalah komitmen awal dari suatu organisasi, karena disinilah tempat
fungsi perencanaan aktivitas yang akan dilaksanakan yang merupakan deskripsi
pekerjaan dan tugas yang akan dilaksanakan oleh orang yang menduduki jabatan di
divisi suatu perusahaan tersebut. Pada faktanya suatu
organisasi perlu membentuk suatu system dan peranan masing - masing
anggota, oleh karena itu ada yg bertanggung jawab pada perannya masing -
masing. Hal ini perlu dicatat dalam bentuk dokumen untuk memudahkan dalam
mengidentifikasi aktivitas yang telah dilakukan. Tentu wewenang dan
tanggungjawab dari tiap divisi tidaklah sama, masing-masing sesuai dengan
kedudukannya, karena itulah, dalam merumuskannya perlu dipertimbangkan dengan
baik. Artinya, wewenang dan tanggungjawab tersebut bukan sekedar kumpulan semua
aktivitas yang harus dijalankan namun tetap perlu diharmonisasikan atau
diseimbangkan.Jangan sampai wewenang dan tanggungjawab ini terlalu berat untuk
dijalankan atau tidak dapat dijalankan karena tidak sesuai dengan fungsinya.
Beberapa industri menerapkan siklus PDCA untuk memecahkan masalah secara permanen dan mencapai keadaan tujuan akhir. PDCA untuk memverifikasi kelayakan gagasan yang diajukan merupakan peningkatan secara bertahap atau terobosan.
PDCA digunakan pada saat :
- Membuat sedikit perubahan pada sebuah proses.
- Solusi dari masalah dapat ditelusuri.
Keuntungan dalam penerapan sistem PDCA
:
- Mendorong untuk memecahkan masalah dan menerapkan
solusinya.
- Memastikan bahwa suatu industri merencanakan, menguji dan menggabungkan umpan balik sebelum memulai penerapan skala penuh. Ini membawa sebuah industri lebih dekat ke tujuan yang industri capai, seiring dengan hal tersebut pengetahuanpun meningkat:
• Dari
pemecahan masalah.
• Dari
kegagalan.
• Dari
umpan balik yang diterima.
3.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
pada suatu organisasi.
4.
Membantu mencapai sistem yang lebih
terintegrasi dan terpadu.
PLAN :
- Tim memilih masalah yang harus dipecahkan (atau
proses untuk diperbaiki).
- Masalah dan
sasaran harus diidentifikasi dengan jelas.
- Situasi (kejadian) setiap saat harus
melakukan analisis.
- Alternatif solusi diidentifikasi, dipilih dan
diterapkan.
DO :
- Solusi yang diputuskan harus diuji secara
skala kecil.
- Melakukan pengumpulan data untuk analisis
selanjutnya.
- Ini memastikan solusinya diuji secara tepat dan
manfaatnya divalidasi sebelum melakukan implementasi penuh.
Check :
- Melibatkan analisis data yang dikumpulkan dan
membandingkan hasil aktual dengan tujuan yang direncanakan.
- Memungkinkan mengevaluasi seberapa baik solusi
bekerja.
- Memungkinkan mendiskusikan apakah perbaikan lebih
lanjut mungkin dilakukan.
- Berkonsentrasi dengan mengidentifikasi masalah tak terduga, penyebab, mengumpulkan dan meringkasnya sebagai pembelajaran kunci.
Act :
• Melibatkan diri pada reaksi umpan balik dan pelajaran yang diambil dan
menerapkan solusinya.
•
PDCA ini berkaitan dengan:
- Standardisasi.
- Mendokumentasikan.
- Mempertahankan
proses perbaikan.
- Mengintegrasikannya
ke dalam sistem organisasi.
Kapan
PDCA dapat diterapkan pada suatu industri ?
Siklus PDCA dapat digunakan dalam
berbagai situasi:
• Saat merencanakan untuk mengubah
pemasok produk atau layanan.
• Saat mencoba menerapkan program k3
baru di dalam fasilitas.
• Ketika sebuah tim desain merencanakan
pengembangan produk baru.
• Saat merencanakan untuk melakukan
program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tertentu.
DAFTAR
REFERENSI
Ilham, Muhammad Nur, Skripsi: Analisis Pengendalian Kualitas
Produk Dengan Menggunakan Statistical Processing Control (SPC) Pada PT.
Bosowa Media Grafika, 2012.
Tim Referensi Manajemen Kualitas, Konsep Plan-Do-Check-Act,
2008 dalam https://sites.google.com/site/kelolakualitas diakses
pada 9 September 2017.